Selasa, 19 April 2011

Anggota PSSI Boleh Ubah Nama Calon


Anggota PSSI Boleh Ubah Nama Calon
Empat nama yang tidak disetujui oleh FIFA untuk menjadi calon Ketua Umum PSSI, yakni Nurdin Halid, Nirwan Dermawan Bakrie, Arifin Panigoro dan George Toisutta, ternyata masih juga dipilih oleh anggota PSSI.

Hingga Senin malam 18 April pukul 19.00 WIB, nama Toisutta bahkan sudah didaftarkan oleh 14 anggota. Menjadikan KSAD ini memimpin dalam tabulasi pemilihan bakal calon Ketum.

Namun, pencalonan Toisutta ini kemungkinan besar bakal ditolak oleh FIFA saat bertemu dengan Ketua Komite Normalisasi (KN) PSSI, Agum Gumelar. Agum, yang sudah bertolak ke Zurich pada Minggu malam, dijadwalkan bertemu Sekjen FIFA Jerome Valcke dan Direktur Asosiasi & Pengembangan FIFA Thierry Regenass pada pukul 10.30 waktu setempat, atau sekitar pukul 16.30 WIB.

Jika FIFA tetap memutuskan Nurdin Halid, Nirwan Dermawan Bakrie, Arifin Panigoro dan George Toisutta tak bisa lagi dicalonkan sebagai ketua umum PSSI -- bahkan sekaligus wakil ketua umum dan anggota Exco sekali pun-- maka anggota PSSI yang sudah mendaftarkan nama mereka sebagai bakal calon Exco PSSI 2011-2015 diperbolehkan untuk mengganti pencalonannya.

Seperti dilansir dari situs resmi PSSI, Senin 18 April 2011, anggota PSSI diperkenankan mengajukan pendaftaran ulang dengan nama lain. Kesempatan pendaftaran ulang ini diberikan hingga batas waktu pendaftaran berakhir, yakni Sabtu 23 April tengah malam.

Formulir untuk pengajuan pendaftaran ulang bisa di download di situs resmi PSSI, www.pssi-football.com, atau dengan mengambilnya langsung pada resepsionis PSSI, Pintu X-XI Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan.

Klub Wajib Fokus Aspek Profesional


Klub Wajib Fokus Aspek Profesional
Klub Indonesia Super League (ISL) 2010/2011 diprediksi baru mendapatkan break event point (BEP) pada musim kompetisi 2018. Namun, hanya beberapa klub yang bisa mencapai titik impas lantaran faktor seleksi alam.

Status komersialisasi klub ISL musim ini merah, bahkan cenderung menurun. Mayoritas klub gagal memanfaatkan potensi. Persija Jakarta salah satunya. Mereka belum memiliki sponsor utama, meski kompetisi mendekati akhir. Masalah pun bertambah lantaran pengelolaan tiket buruk, bahkan jumlah penonton menurun pada beberapa laga home terakhir.

Persoalan serupa dialami Bontang FC.Bila tidak melakukan perubahan paradigma, klub-klub ini terancam. Apalagi, pada 2012 pemerintah sudah menghentikan subsidi APBD untuk klub profesional.

”Kami harus bersikap realistis, apalagi situasinya saat ini tidak terlalu menguntungkan. BEP klub-klub ISL tampaknya baru tercapai paling cepat pada 2018,” ungkap CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono.

Energi stakeholder sepak bola nasional saat ini juga dihabiskan untuk menyelesaikan sengketa suksesi kepengurusan PSSI periode 2011–2015. Anggota berusaha memutihkan beberapa kebijakan FIFA, terutama aktivasi pembekuan empat bakal calon ketua umum PSSI.

Karut-marut ini berimbas pembatalan penyelenggaraan kick-off Piala Indonesia 2011 dan turnamen pemanasan Inter Island Cup.

Sekarang nasib lebih baik sebenarnya masih dimiliki beberapa klub. Mereka antara lain Persib Bandung, Arema Malang, Persipura Jayapura, Persiba Balikpapan, Sriwijaya FC (SFC).

Arema mendapatkan suntikan dari sponsor sekitar Rp6,5 miliar, meski total kebutuhan anggaran lebih dari Rp20 miliar. Klub berjuluk Singo Edan itu harus membagi energi di kompetisi lokal dan Liga Champions Asia (LCA) 2010/2011.

Nilai sponsor Rp9 miliar juga didapat SFC, meski Laskar Wong Kito mendapat apparel berjumlah Rp4 miliar. Sponsorship maksimal saat ini dicatatkan Persib dengan nilai pemasukan Rp29 miliar. Mengacu komposisi 15 klub ISL musim ini, tampaknya hanya setengah yang mencapai keseimbangan finansial pada 2018.

’’Tidak lebih dari 50% klub yang bisa mencapai status tersebut. Hanya klub dengan basic komersialisasi cukup yang bisa mencapai hal itu. Tapi, kondisinya jadi mudah bila klub fokus pada aspek profesional,’’ ungkapnya.

PT Liga Indonesia (Liga) sebelumnya memasang target klub ISL akan memenuhi lima aspek profesional musim 2012/2013. Namun, klub sebelumnya diklaim bebas APBD pada 2014.

Berulang Tahun ke-81, PSSI Sudah Harus Maju



Ilustrasi: aksi demonstrasi suporter (detiksport)Beritabola.com Jakarta - PSSI hari ini tepat berusia 81 tahun. Tidak ada aktivitas yang istimewa di kantor PSSI kecuali deklarasi sekelompok massa yang mencalonkan Syarif Bastaman sebagai ketua umum -- serta tumpengan sederhana.

Deklarasi itu dilakukan oleh sekitar 100-an, yang sudah tiba di areal Stadion Gelora Bung Karno sejak jam 8 pagi. Mengenakan ikat kepala bertuliskan "Syabas For PSSI 1", mereka secara resmi mencalonkan Syarif untuk mengikuti bursa ketua umum PSSI periode 2011-20015.

Menurut juru bicaranya, Basuki Rahmat, mereka berasal dari Tasikmalaya, Garut, Ciamis, Majalengka dan sekitarnya. Ia mengatakan, beberapa klub di daerah tersebut mendukung Syarif untuk menduduki kursi nomor satu di PSSI, seperti Persitas Tasikmalaya, Perskoban Banjar, Persigar Garut, dan Persima Majalengka.

"Dukungan pada Syabas murni dari hati nurani kami. Selama ini Pak Syabas cuma jadi bantalan pengurus PSSI yang lama, yang tidak becus. Kami menganggap beliau figur yang tepat untuk mengurus PSSI saat ini," cetus Basuki yang juga ketua umum Persitas itu.

Syarif Bastaman adalah mantan anggota Komite Eksekutif PSSI di era Nurdin Halid yang juga anggota Komite Legal Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Ia pernah menjadi ketua Komite Pemilihan Kongres PSSI, yang pertama kali menolak pencalonan George Toisutta dan Arifin Panigoro, yang kelak memunculkan kontroversi .

Selain urusan menjelang kongres, sampai pukul 14.30 WIB tidak ada kegiatan yang istimewa di kantor PSSI, kecuali sebuah perayaan sederhana. Staf PSSI menyediakan nasi tumpeng untuk disantap oleh mereka, dan juga oleh para wartawan yang bertugas meliput di tempat tersebut.

Dalam sambutan singkatnya, Plt. Sekjen PSSI Joko Driyono mengatakan, "Semoga perayaan sederhana ini bisa menjadi berkah bagi sepakbola nasional, dan menjadikan sepakbola kembali sebagai olahraga yang memang sederhana".

Sementara itu di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, mantan wakil manajer Persepar Palangkaraya yang juga koordinator kelompok suporter Kalteng Mania, Sigit Wido, melakukan aksi mencukur kepalanya sampai gundul, sebagaimana ia niatkan apabila Nurdin lengser sebagai ketum PSSI.

"FIFA melengserkan rezim NH lebih cepat dari akhir masa kepengurusannya hari ini. Ini patut disyukuri oleh seluru insan sepakbola. Sebagai bentuk ucapan syukur dan kemenangan revolusi PSSI, saya menunaikan nazar untuk gundul," demikian Sigit kepada detiksport.

Ia menambahkan, setelah era Nurdin Halid berakhir, PSSI harus bersih dari orang-orang lama yang bermasalah, serta penumpang gelap revolusi. Proses hukum atas dugaan korupsi dan suap-menyuap selama Nurdin berkuasa pun harus dilanjutkan sampai tuntas.

Terkait HUT ke-81 PSSI hari ini, mayoritas pembaca detiksport berharap supaya berakhirnya rezim Nurdin Halid menjadi awal untuk kemajuan dunia persepakbolaan di tanah air. Mereka ingin pengurus baru juga bersih, jujur, dan bekerja sebaik-baiknya untuk kepentingan sepakbola nasional. Berikut ini beberapa pendapat yang terangkum dari akun Facebook detiksport:

Muh Amir Eko Saputro:
Met ultah pssi, semoga dengan era yg baru pssi dapat membangun kembali persepakbolaan di indonesia dan menjadikan garuda menjadi tim yang disegani, membangun sarana dan prasarana sepakbola shg kita tidak lagi nonton bola kayak di sawah.......,..... bravo pssi...... !!!

Shovie El-Hakiem:
Semoga rezim NH brakhir n masuk kpengurusan yg independen, profesional n brkwalitas, memberi dampak positif bagi sepak bola Tanah Air. Alangkah Indahnya Suporter Seluruh Indonesia Bersatu.

Rinto Nuradyo: 
YNWA. PSSI emang tambah semakin tua tp yg terlibat spt anak TK, smua pada rebutan ROTI KEKUASAAN. Inilah wajah sepakbola Indonesia kalo dipenuhi orang2 Partai Politik. 

Ristono Boston: 
yang trpenting mari kita bersama membangun menjaga pssi dari kepentingan pribadi dan golongan. Pssi punya Indonesia.

Fhry Ahmad Arek JoWo:
Siapa pun pemimpin pssi jangan omong melulu! kosong melulu! buktikan kalau anda memang bener bener pmpin sejati. tolong bangkitkan kembali semangat garuda yg sportif, yg sangat kami impi-impikan. Kami dari LA Mania, maju terus sepakbola Indonesia!

Shy Jalul
Saatnya Nurdin Cs diusut sama KPK.

Teguh Budi Raharjo:
selamat ulang tahun. mulai dari Liga Bebas APBD. mulai dari pembinaan usia dini. mulai mengurangi kuota pemain asing di klub. bravo sepakbola INDONESIA. jangan lupa, suporter juga profesional ya....

Minggu, 27 Maret 2011

Cara Penanggulangan Sampah


Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas manusia. Setiap aktifitas manusia pasti menghasilkan buangan atau sampah. Jumlah atau volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi kita terhadap barang/material yang kita gunakan sehari-hari. Demikian juga dengan jenis sampah, sangat tergantung dari jenis material yang kita konsumsi. Oleh karena itu pegelolaan sampah tidak bisa lepas juga dari ‘pengelolaan’ gaya hidup masyrakat.

Peningkatan jumlah penduduk dan gaya hidup sangat berpengaruh pada volume sampah. Misalnya saja, kota Jakarta pada tahun 1985 menghasilkan sampah sejumlah 18.500 m3 per hari dan pada tahun 2000 meningkat menjadi 25.700 m3 per hari. Jika dihitung dalam setahun, maka volume sampah tahun 2000 mencapai 170 kali besar Candi Borobudur (volume Candi Borobudur = 55.000 m3). [Bapedalda, 2000]. Selain Jakarta, jumlah sampah yang cukup besar terjadi di Medan dan Bandung. Kota metropolitan lebih banyak menghasilkan sampah dibandingkan dengan kota sedang atau kecil.

A. Jenis Sampah

Secara umum, jenis sampah dapat dibagi 2 yaitu sampah organik (biasa disebut sebagai sampah basah) dan sampah anorganik (sampah kering). Sapah basah adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup, seperti daun-daunan, sampah dapur, dll. Sampah jenis ini dapat terdegradasi (membusuk/hancur) secara alami. Sebaliknya dengan sampah kering, seperti kertas, plastik, kaleng, dll. Sampah jenis ini tidak dapat terdegradasi secara alami.

Pada umumnya, sebagian besar sampah yang dihasilkan di Indonesia merupakan sampah basah, yaitu mencakup 60-70% dari total volume sampah. Oleh karena itu pengelolaan sampah yang terdesentralisisasi sangat membantu dalam meminimasi sampah yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir. Pada prinsipnya pengelolaan sampah haruslah dilakukan sedekat mungkin dengan sumbernya. Selama ini pengleolaan persampahan, terutama di perkotaan, tidak berjalan dengan efisien dan efektif karena pengelolaan sapah bersifat terpusat. Misanya saja, seluruh sampah dari kota Jakarta harus dibuag di Tempat Pembuangan Akhir di daerah Bantar Gebang Bekasi. Dapat dibayangkan berapa ongkos yang harus dikeluarkan untuk ini. Belum lagi, sampah yang dibuang masih tercampur antara sampah basah dan sampah kering. Padahal, dengan mengelola sampah besar di tingkat lingkungan terkecil, seperti RT atau RW, dengan membuatnya menjadi kompos maka paling tidak volume sampah dapat diturunkan/dikurangi.

B. Alternatif Pengelolaan Sampah

Untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh perlu dilakukan alternatif-alternatif pengelolaan. Landfill bukan merupakan alternatif yang sesuai, karena landfill tidak berkelanjutan dan menimbulkan masalah lingkungan. Malahan alternatif-alternatif tersebut harus bisa menangani semua permasalahan pembuangan sampah dengan cara mendaur-ulang semua limbah yang dibuang kembali ke ekonomi masyarakat atau ke alam, sehingga dapat mengurangi tekanan terhadap sumberdaya alam. Untuk mencapai hal tersebut, ada tiga asumsi dalam pengelolaan sampah yang harus diganti dengan tiga prinsip–prinsip baru. Daripada mengasumsikan bahwa masyarakat akan menghasilkan jumlah sampah yang terus meningkat, minimisasi sampah harus dijadikan prioritas utama.

Sampah yang dibuang harus dipilah, sehingga tiap bagian dapat dikomposkan atau didaur-ulang secara optimal, daripada dibuang ke sistem pembuangan limbah yang tercampur seperti yang ada saat ini. Dan industri-industri harus mendesain ulang produk-produk mereka untuk memudahkan proses daur-ulang produk tersebut. Prinsip ini berlaku untuk semua jenis dan alur sampah.

Pembuangan sampah yang tercampur merusak dan mengurangi nilai dari material yang mungkin masih bisa dimanfaatkan lagi. Bahan-bahan organik dapat mengkontaminasi/ mencemari bahan-bahan yang mungkin masih bisa di daur-ulang dan racun dapat menghancurkan kegunaan dari keduanya. Sebagai tambahan, suatu porsi peningkatan alur limbah yang berasal dari produk-produk sintetis dan produk-produk yang tidak dirancang untuk mudah didaur-ulang; perlu dirancang ulang agar sesuai dengan sistem daur-ulang atau tahapan penghapusan penggunaan.

Program-program sampah kota harus disesuaikan dengan kondisi setempat agar berhasil, dan tidak mungkin dibuat sama dengan kota lainnya. Terutama program-program di negara-negara berkembang seharusnya tidak begitu saja mengikuti pola program yang telah berhasil dilakukan di negara-negara maju, mengingat perbedaan kondisi-kondisi fisik, ekonomi, hukum dan budaya. Khususnya sektor informal (tukang sampah atau pemulung) merupakan suatu komponen penting dalam sistem penanganan sampah yang ada saat ini, dan peningkatan kinerja mereka harus menjadi komponen utama dalam sistem penanganan sampah di negara berkembang. Salah satu contoh sukses adalah zabbaleen di Kairo, yang telah berhasil membuat suatu sistem pengumpulan dan daur-ulang sampah yang mampu mengubah/memanfaatkan 85 persen sampah yang terkumpul dan mempekerjakan 40,000 orang.

Secara umum, di negara Utara atau di negara Selatan, sistem untuk penanganan sampah organik merupakan komponen-komponen terpenting dari suatu sistem penanganan sampah kota. Sampah-sampah organik seharusnya dijadikan kompos, vermi-kompos (pengomposan dengan cacing) atau dijadikan makanan ternak untuk mengembalikan nutirisi-nutrisi yang ada ke tanah. Hal ini menjamin bahwa bahan-bahan yang masih bisa didaur-ulang tidak terkontaminasi, yang juga merupakan kunci ekonomis dari suatu alternatif pemanfaatan sampah. Daur-ulang sampah menciptakan lebih banyak pekerjaan per ton sampah dibandingkan dengan kegiatan lain, dan menghasilkan suatu aliran material yang dapat mensuplai industri.

C. Tangguang Jawab Produsen dalam Pengelolaan Sampah

Hambatan terbesar daur-ulang, bagaimanapun, adalah kebanyakan produk tidak dirancang untuk dapat didaur-ulang jika sudah tidak terpakai lagi. Hal ini karena selama ini para pengusaha hanya tidak mendapat insentif ekonomi yang menarik untuk melakukannya. Perluasan Tanggungjawab Produsen (Extended Producer Responsibility - EPR) adalah suatu pendekatan kebijakan yang meminta produsen menggunakan kembali produk-produk dan kemasannya. Kebijakan ini memberikan insentif kepada mereka untuk mendisain ulang produk mereka agar memungkinkan untuk didaur-ulang, tanpa material-material yang berbahaya dan beracun. Namun demikian EPR tidak selalu dapat dilaksanakan atau dipraktekkan, mungkin baru sesuai untuk kasus pelarangan terhadap material-material yang berbahaya dan beracun dan material serta produk yang bermasalah.

Di satu sisi, penerapan larangan penggunaan produk dan EPR untuk memaksa industri merancang ulang ulang, dan pemilahan di sumber, komposting, dan daur-ulang di sisi lain, merupakan sistem-sistem alternatif yang mampu menggantikan fungsi-fungsi landfill atau insinerator. Banyak komunitas yang telah mampu mengurangi 50% penggunaan landfill atau insinerator dan bahkan lebih, dan malah beberapa sudah mulai mengubah pandangan mereka untuk menerapkan “Zero Waste” atau “Bebas Sampah”.

D. Sampah Bahan Berbahaya Beracun

Sampah atau limbah dari alat-alat pemeliharaan kesehatan merupakan suatu faktor penting dari sejumlah sampah yang dihasilkan, beberapa diantaranya mahal biaya penanganannya. Namun demikian tidak semua sampah medis berpotensi menular dan berbahaya. Sejumlah sampah yang dihasilkan oleh fasilitas-fasilitas medis hampir serupa dengan sampah domestik atau sampah kota pada umumnya. Pemilahan sampah di sumber merupakan hal yang paling tepat dilakukan agar potensi penularan penyakit dan berbahaya dari sampah yang umum.

Sampah yang secara potensial menularkan penyakit memerlukan penanganan dan pembuangan, dan beberapa teknologi non-insinerator mampu mendisinfeksi sampah medis ini. Teknologi-teknologi ini biasanya lebih murah, secara teknis tidak rumit dan rendah pencemarannya bila dibandingkan dengan insinerator.

Banyak jenis sampah yang secara kimia berbahaya, termasuk obat-obatan, yang dihasilkan oleh fasilitas-fasilitas kesehatan. Sampah-sampah tersebut tidak sesuai diinsinerasi. Beberapa, seperti merkuri, harus dihilangkan dengan cara merubah pembelian bahan-bahan; bahan lainnya dapat didaur-ulang; selebihnya harus dikumpulkan dengan hati-hati dan dikembalikan ke pabriknya. Studi kasus menunjukkan bagaimana prinsip-prinsip ini dapat diterapkan secara luas di berbagai tempat, seperti di sebuah klinik bersalin kecil di India dan rumah sakit umum besar di Amerika.

Sampah hasil proses industri biasanya tidak terlalu banyak variasinya seperti sampah domestik atau medis, tetapi kebanyakan merupakan sampah yang berbahaya secara kimia.

E. Produksi Bersih dan Prinsip 4R

Produksi Bersih (Clean Production) merupakan salah satu pendekatan untuk merancang ulang industri yang bertujuan untuk mencari cara-cara pengurangan produk-produk samping yang berbahaya, mengurangi polusi secara keseluruhan, dan menciptakan produk-produk dan limbah-limbahnya yang aman dalam kerangka siklus ekologis. Prinsip-prinsip Produksi Bersih adalah:

Prinsip-prinsip yang juga bisa diterapkan dalam keseharian misalnya dengan menerapkan Prinsip 4R yaitu:

* Reduce (Mengurangi); sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
* Reuse (Memakai kembali); sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang). Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah.
* Recycle (Mendaur ulang); sebisa mungkin, barang-barang yg sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang. Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri non-formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
* Replace ( Mengganti); teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang barang yang hanya bisa dipakai sekalai dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan, Misalnya, ganti kantong keresek kita dnegan keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini tidka bisa didegradasi secara alami.

Rabu, 23 Februari 2011

Persiwa Target Awali Putaran Kedua dengan Kemenangan

Persiwa Target Awali Putaran Kedua dengan Kemenangan Menghadapi putaran kedua Liga Super Indonesia, Maret nanti melawan Persijap Jepara, Persiwa Wamena kembali mengusung target membawa pulang poin penuh. Persiwa sebelumnya dipaksa babak belur di akhir putaran pertama ISL setelah dalam laga awaynya, gagal memetik poin.

“Ya harus menanglah, itu target kita, semua bisa terwujud apabila ada kedisiplinan dalam diri pemain, itu yang selalu saya tekankan,” kata Pelatih Persiwa Wamena, Suharno, Rabu (23/2).

Ia mengatakan, kelemahan pada anak-anak Persiwa adalah belum patuh pada waktu. Hal itu menyebabkan sering terjadinya molor dalam latihan. “Akhirnya adalah, kita harus berjuang keras untuk mendapat kemenangan, padahal kemampuan tiap pemain kita sangat bagus,” ujarnya.

Suharno menjelaskan, untuk meningkatkan performa pemain, tim terus menggenjot latihan fisik dan strategi. Memantapkan taktik lebih pada upaya mempertajam daya gedor tim Badai Pegunungan itu. “Kita akan menghadapi laga berat dalam putaran dua, apalagi Persijap bukan seperti dulu, ia bahkan sudah diperkuat oleh pemain andal,” ucapnya.

Persijap memang diatas angin setelah mantan striker Persipura musim lalu, Alberto Gonzalves da Costa bergabung. Dengan kehadiran Beto yang telah pulih dari cederanya, Persijap menjadi lawan yang kini diperhitungkan. “Tapi kita juga punya pemain bagus, masih ada Erick Weeks dan lainnya, ini menjadi ujian bagi kita.”

Persiwa sebelumnya dalam putaran pertama lalu, dibantai habis Arema Malang, 4-0. Kekalahan itu menjadi yang terburuk setelah dihajar juga dengan skor yang sama 4-0 dari Persiba Balikpapan dan Pelita Jaya. Saudara muda Persipura itu masih bertengger di peringkat ke tujuh dengan koleksi poin, 21. 

Persikmania Dukung Berdirinya PSSI Tandingan

Persikmania Dukung Berdirinya PSSI Tandingan Deklarasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Jawa Timur tandingan yang dilakukan di Surabaya pagi tadi mulai mendapat respon. Suporter kesebelasan Persik Kediri mendukung langkah itu dan menganggap kepengurusan PSSI yang lama tak bisa dipakai lagi.

Ketua Forum Komunikasi Suporter Persik (FKSP) Muhammad Hanif mengatakan pembentukan PSSI Jawa Timur tandingan patut mendapat apresiasi sebagai semangat perubahan. Dia sendiri menilai gerakan revolusioner seperti itu patut dilakukan untuk membenahi organisasi sepak bola di Indonesia. “Itu langkah bagus yang kita dukung,” kata Hanif kepada Tempo, Rabu (23/2).

Kepengurusan PSSI yang sudah ada, menurut dia sudah terlalu bobrok untuk diperbaiki. Mafia wasit dan pengaturan skor yang terjadi di lapangan sudah tak bisa dibersihkan dari organisasi tersebut. Kondisi itulah yang pada akhirnya kerap menimbulkan pertikaian dan bentrok antar suporter di luar lapangan. “PSSI-lah yang menjadi biang kerok tawuran suporter,” kata Hanif.

Dia berharap PSSI tandingan yang digagas pecinta sepak bola Surabaya bisa benar-benar terwujud. Langkah akan bisa menjadi pembelajaran bagi PSSI agar tidak arogan dan menganggap mendapat legitimasi masyarakat Indonesia.

Sekretaris Umum Persik yang juga pengurus PSSI Kota Kediri Barnadi belum bersedia mengomentari PSSI tandingan itu. Dia hanya memastikan gerakan serupa tidak akan terjadi di Kediri meski semangat melakukan perubahan cukup besar. “Belum ada wacana ke sana,” kata Barnadi singkat.

Sebelumnya 45 inisiator mendeklarasikan berdirinya PSSI Jawa Timur tandingan, Rabu (23/2) pagi. Deklarasi yang dijaga oleh sejumlah anggota polisi dan TNI itu dilakukan di sebuah rumah toko yang juga bekas Sekretariat PSSI Jawa Timur di Jalan Kertajaya 155 Surabaya.

Juru bicara deklarator Tri Prakoso mengatakan pendeklarasian PSSI tandingan ini merupakan wujud ketidakpercayaan masyarakat kepada PSSI pusat yang dipimpin Nurdin Halid. Mereka juga tidak mengakui PSSI Jawa Timur yang dipimpin pelaksana tugas Vigit Waluyo. Aalasan pembentukan PSSI tandingan ini ialah kekecewaan masyarakat Jawa Timur yang melihat kegiatan organisasi sepak bola nasional itu lebih banyak ditunggangi oleh kepentingan non-bola.

Persipura Kembali Seleksi Pemain Asing

Persipura Kembali Seleksi Pemain Asing Persipura Jayapura melakukan seleksi terhadap seorang striker asing asal Australia bernama Naum Sekoluvski. Pemain yang sebelumnya bermain di club Perth Glory ini telah tiba di Jayapura, Selasa (22/2) sore kemarin.

Sementara striker asing asal Korea bernama Kim Dae Hyun yang telah diseleksi sebelumnya, terpaksa dipulangkan manajemen Persipura karena dianggap tak sesuai harapan.

Menurut Pelatih Persipura Jacksen F. Tiago, seleksi pemain depan harus dilakukan sebab laga putaran kedua Liga Super Indonesia dan perhelatan AFC pada 2 Maret nanti sudah semakin dekat.

"Apalagi Persipura kini tak lagi mengharuskan ada pemain belakang. Sebab selain waktu semakin dekat, tapi juga kondisi fisik Ortisan Solossa membaik dan performa Yohanis Tjoe semakin bagus," katanya, Rabu (23/2) siang.

Untuk itu, kata Jacksen, jika nantinya memang terdesak, kemungkinan besar Naum akan dibawa dalam pertandingan di AFC, termasuk para pemain pelapis lainnya. "Intinya, kami coba manfaatkan waktu yang ada sebab memang semakin mepet. Jadi harapan kami agar striker seleksi ini bisa benar-benar sesuai yang dibutuhkan," terangnya.

Saat ini, menurut Jacksen, pihaknya telah memberikan beberapa materi latihan yang lebih difokuskan bagaimana memaksimalkan strategi dan taktik, serta sedikit meningkatkan fisik para pemainnya. "Makanya pada latihan Selasa (22/2) kemarin, kami hanya mengasah kembali pemanfaatan bola-bola mati dan memfokuskan bagaimana mengasah bola-bola umpan," katanya.